Kisah Sang Mandor dan Tukang Bangunan
Kisah yang menarik dalam artikel ini udah lama ada di Facebook. Entah siapa penulisnya saya kurang tau, tapi yang pasti saya sangat suka dengan tulisan ini. Inilah kisahnya...
Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja dibawah. Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan.
Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di lemparnya uang Rp.1.000an rupiah yang jatuh tepat di sebelah si pekerja. Namun si pekerja hanya memungut uang Rp.1.000, dan melanjutkan pekerjaanya.
Sang mandor akhirnya melemparkan Rp.100.000, dan berharap si pekerja mau menoleh "sebentar saja" ke atas. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp.100.000 tadi, dan kembali asyik bekerja.
Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Karena merasa kesakitan, akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.
***
Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita sehari-hari. Tuhan selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi "dunia" kita. Kita diberi rezeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur.
Kita lebih sering tidak mau tau dari mana rejeki itu datangnya. Bahkan kita selalu bilang, kita lagi hoki. Yang lebih buruk lagi, kita menjadi sombong dengan rejeki milik Tuhan.
Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan "batu kecil" yang kita sebut musibah, agar kita mau menoleh kepada Tuhan. Yakinlah, sesungguhnya Tuhan sangat mencintai kita.
Salam sehat dan semangat pagi..
Post a Comment for "Kisah Sang Mandor dan Tukang Bangunan"
Silahkan berkomentar bijak tanpa asumsi sesuai dengan topik artikel. Komentar spam atau share link yang tidak relevan akan dihapus. Terimakasih..